PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
Pertemuan ke: 5
Gelombang : 25
Tema ; Gairah Menulis Puisi
Hari/Tgl : Jumat, 27 Mei 2022
Waktu _ 19.00 WIB - selesai
Narasumber : Dra. E. Hasanah, M. Pd.
Moderator : Dail Ma'ruf
Alhamdulillah Allah telah memberi kesempatan saya sehinnga saya bisa meresum materi pertemuan ke 5 ini. Materi ini merupakan materi yang saya tunggu-tunggu karena saya belum pernah sama sekali mengenal tentang puisi. Saya sering melihat dan mendengar puisi yang indah tetapi saya sendiri belum mengetahui lebih dalam tentang kaidah /cara membuat puisi yang benar. Hal ini mungkin saya bukan orang sastra atau bukan guru bahasa Indonesia. Saya juga belum pernah menulis novel atau buku cerita yang syarat akan diksi atau puisi dan juga inspirasi cerita yang dapat menggugah perasaan atau emosi pembaca.
Bahagia rasanya bisa mengikuti pelatihan yang bertemakan tentang menulis, terutama menulis puisi. bersama moderator kita kali ini, motivator handal yang full memotivasi para peserta untuk menulis dan menulis. Pada pertemuan ini moderator membagi materi menjadi dua sesi. Pertama pemaparan materi dari pukul 19.00 - 20.00 dilanjut sesi ke dua tanya jawab dari pukul 20.00 - sampai selesai. Bagi yang ingin bertanya terkait materi japri moderator, dengan menulis nama lengkap, asal, gelombang, no.Hp. dirangkai pertanyaan.
Sebelum mengenalkan narasumber lebih dalam kepada para anggota pelatihan, bapak Dail moderator handal kita yang mahir dalam berpantun membuka dengan pantun yang manis,
Jalan-jalan ke pasar baru
Tidak lupa membeli topi
Malam ini dapat materi baru
Judulnya gairah menulis puisi
Setelah berpantun moderator mengenalkan CV ibu Hasanah selaku narasumber kita yang sangat pembelajar. Secara singkat, ibu Hasanah lahir 10 Agustus 1967 di Sukabumi. Telah menempuh pendidikan tinggi jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Ibn Khaldun Bogor (lulus tahun 1992), Menempuh pendidikan Pascasarjana IMNI program studi Manajemen Pendidikan (lulus tahun 2010). Pascasarjana program studi Administrasi Pendidikan UNINUS (lulus tahun 2019) Proses menyelesaikan pascasarjana Ilmu Pendidikan (S3) Banding sampai sekarang.
Riwayat pekerjaan narasumber kita ibu Hasanah, Guru di MAN Ciladak (1994 - 2015), beberapa lembaga pendidikan swasta (1990 - 2017), pendiri yayasan pendidikan Halima Al-Azhar (Kursus, Kober, dan TK Halima Bojonggenteng, 2002 - sekarang), pengawas MAN di Kankemenag Sukabumi (2015 - sekarang) serta staf pengajar di STAI Kharisma Cicurug..
Sekilas prestasi narasumber sebagai pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat dan Peraih anugerah guru dan GTK Kemenag, Pengawas berprestasi tingkat Nasional kategori pengawas Madrasah Berprestasi tahun 2021. Penulis, motivator, telah menulis buku solo, pantun, puisi, cerita non fiksi, lebih dari 60 buku antologi. Sungguh luar biasa ibu Hsanah ini, benar saja jika disebut sebagai seorang guru pembelajar. Salut dan kagum mendengarnya.
Ibu Hasanah ternyata juga alumni dari BM PGRI ini, anatara lain pada gelombang 18. Dalam paparan beliau, dari pelatihan BM inilah beliau merasa terasah dan termotivasi dalam "Gairah" menulis . Gairah yang berarti semangat dan mempunyai kemauan kuat dalam menulis, sambung moderator kita pak Dail. Sedangkan "Puisi" diartikan sebagai ragam sastra yang terikat: irama matra, rima, bahasa, penyusunan larik dan bait. Saya merasa bersyukur bisa bergabung dengan pelatihan di BM ini, segudang ilmu ada di sini. Dari mulai ide menulis, kiat menulis, artikel ilmiah, Kiat mendapatkan prestasi dari menulis sebagai Passion, dan kini tentang puisi.
Dalam kesempatan itu narasumber memperkenalkan dirinya dan karya-karyanya dengan memposting slide di bawah ini:
Luar biasa ibu narasumber kita ini, karyanya sudah banyak dan menginspirasi saya. Materi berikutnya adalah beberapa slide yang diberikan oleh narasumber sebagai berikut:
Slide di atas menjelaskan definisi dari gairah dan pusi sebagai tahap awal materi yang harus dipahami oleh peserta. Menurut slide di atas, Gairah diartikan sebagai keinginan (hasrat, keberanian)yang kuat, dan bersemangat. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara memunculkan gairah atau semangat pada diri kita dalam melakukan sesuatu, contohnya semangat dalam menulis puisi. Menurut saya gairah ini harus dimulai dari diri sendiri, istilahnya gairah intrinsik disamping dari luar diri kita. Keduanya penting untuk kita dapatkan agar termotivasi dan tumbuh semangat untuk melakukan sesuatu, yakni gairah menulis puisi.
Di dalam komunitas BM ini jelas selalu banyak hal-hal yang kita dapatkan yang memberikan gairah menulis karena disinilah ternyata banyak melahirkan orang-orang hebat. Semoga saya ketularan hebat seperti narasumber kita ini. Dijelaskan oleh narasumber bahwa Gairah menulis diartikan sebagai menunjukkan pada aktivitas mengungkapkan keinginan yang kuat untuk mengungkapkan gagasan dan melahirkan pikiran atau perasaan lewat bahasa.
Setelah nara sumber menayangkan slide tentang pengertian puisi dari beberapa pendapat. ada tulisan puisi lewat nih, seperti yang tertera di bawah ini:
Pagi ini embun mengetuk pintu hatiku
Membangunkan dari mimpiku yang sempat tertunda
Sang embun dengan beningnya memberi segarnya
Mengobati rindu ini yang lagi dahaga
Aku terdiam menyaksikan embun dengan kesuciannu terusir oleh hangatnya mentari
Hangat yang selalu ditunggu para hati yang sempat tersakiti
Setelah aku yakin bahwa seutuhnya raga mayamu menghilang, kini nama dan semua memori tentangmu kembali terngiang.
Aku tanpamu dipeluk oleh kenangan
Ingatan kita beradu
Tangis yang dipendam oleh tawa lepas dan gurauan yang tertutup oleh pertengkaran
Waktu menyirami kita dan pengalaman menyuburkannya Dalam hening kita bertumbuh
Masihkah ada waktu seperti sekarang?
Denyut ku milik mu
Denyut mu milik ku
Debar rasa kita sama
Rasa cinta kita sama
Akan kusudahi seluruh diriku, bermain dalam permainan rasamu.
Yang selalu kau jahatkan itu tak mampu membuatku sembuh dari rasa sakit berkali-kali.
Sebab yang benar-benar mencintaimu tidak akan pernah pergi meninggalkanmu.
Perlahan tapi pasti sebuah kisah asmara yang ku geluti
Ternyata berujung perih dan sakit hati
Hanya bisa sabar menahan luka
Karena derita tak kunjung reda
Kini hanya bisa berkelana mencari singasana cinta buat hatiku yang teluka
Lelah boleh asal jangan menyerah , milyaran manusia sedang berjuang mereka melawan ujian dan cobaan bukan cuma kamu sendiri .
Istirahat sejenak dan lanjutkan melangkah lakukan hal positif fokus kepada tujuanmu .
Cinta tidak hanya soal tampan ,nyaman , tapi juga butuh mapan. Mapan bukan berarti mempunyai segalanya , tapi keadaan dimana kau siap untuk menghadapi segala ujian .
Mampu berpijak dikeadaan susah sanggup bersyukur ketika mudah
Wah...bagus sekali puisi di atas, yang menulis ternyata moderator kita, bapak Dail Ma'ruf. Penulis yang serba bisa. Ternyata puisi di atas adalah kategori "Puisi Bebas" akasannya karena tidak terikat oleh aturan rima, bait, dan lainnya. Jadi benas saja dalam mengungkapkan perasaan dalam diksi-diksi yang memukau. Wah...dapat ilmu ni saya yang masih awam tentang puisi. Puisi bebas biasanya cocok untuk penulis pemula karena si penulis bebas menuliskan isi hatinya, kata nara sumber.
Slide selanjutnya tentang Struktur Fisik puisi (unsur wujud) seperti di bawah ini,
Puisi itu ternyata memiliki beberapa unsur di dalamnya seperti gambar di atas, yaitu ada bentuk, diksi, majas, dan rima. Secara keseluruhan puisi itu ada dua jenis puisi. seperti apa, ayo kita lihar slide berikutnya du bawah ini:
Slide di atas menjelaskan bahwa jenis puisi ada dua yakni puisi lama dan puisi baru. Selanjutnya ibu Hasanah dan moderator mencontohkan rangkaian kata seperti di bawah ini:
Asam gendis asam gelugur, kedua
asam siang meriang, mayat
menangis di dalam kubur,
teringat badan tidak sembahyang.
Tulisan di atas termasuk rima tengah dan rima akhir, artinya persamaan bunyi ada di baris tengah/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi.
Bunda Hasanah juga memberi contoh Seloka dan talibun 5 baris seperti di bawah ini:
SELOKA adalah pantun yang berkait atau bertaut
contoh:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
TALIBAN, yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari...
Contoh:
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan hari tiap senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun daunnya berupa
Namun rasanya berlain juga
Selanjutnya narasumber memberikan slide berikutnya seperti di bawah ini:
Setelah narasumber memaparkan materi, berikutnya ada kuis menulis puisi bebas bagi para peserta. Akan dipilih dua yang terbaik dari gelombang 25 dan 1 yang terbaik dari gelombang 26.
Contoh puisi yang bagus dari peserta, ibu Yandri Novita Sari
Purnama di renggut paksa oleh pagi.
Terpecah dan tiap lengkungannya runtuh.
Pagi menyulut dengan rona angkuh.
Memuntahkan cahaya hingga purnama pucat pasih.
Mendekap mendekap dan terus mendekap.
Hingga purnama terhangati dalam pelukan pagi.
Berbalut ketidak warasan.
Di sanggul oleh kemunafikan.
Purnama menjelma menjadi sepasang kekasih.
Mesra meneguk tiap tegukan kopi yang tersaji di setiap pagi.
Kini purnama terus menyatu.
Menyisakan luka sayatan tanpa ada obat penawar.
Mata yang terus menunggu di sudut malam.
Melihat ke elokan cahayanya hanya bisa terisak tanpa air mata.
Mengalir hanya ke dalam sukma.
Aku bungkam rindu, menua lah dalam luka ku yang belum kunjung sembuh..
Sudut sendu,
Yandri Novita sari..
OK Selamat dan sukses bagi para pemenang, dan semangat selalu bagi yang lainnya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi saya khusunya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalam.
Mantap resumenya Bu, tetap semangat. Jangan lupa kunjungi blog saya ya 😊🙏
BalasHapus